Senin, 07 November 2011

Falsafah "Tat Twam Asi" Dalam Pemberian Pelayanan Kesehatan

Tat Twam Asi adalah kata-kata dalam falsafat Hindu yang berasal dari bahasa sansekerta. Tat artinya: itu (ia), Twam artinya: kamu, dan Asi artinya: adalah. Tat Twam Asi mengajarkan kesosialan yang tanpa batas karena diketahui bahwa “ia adalah kamu dan saya adalah kamu”, sehingga menolong orang lain berarti menolong diri sendiri dan menyakiti orang lain berarti menyakiti diri sendiri.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Tat Twam Asi, manusia akan dapat merasakan berat dan ringan hidup dan kehidupan ini demikian adanya sehingga dalam hidup ini kita akan selalu sering tolong menolong, merasa senasib dan sepenanggungan.

Terkait dengan kegiatan-kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan, ajaran Tat Twan Asi merupakan jiwa dari filsafat sosial pelayanan, dimana juga mengajarkan dasar dari tata susila dan moralitas sebagai individu yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Bagaimana membentuk Susila yaitu tingkah laku yang baik dan mulia untuk membina hubungan yang selaras antara pemberi pelayanan kesehatan dengan pengguna pelayanan kesehatannya (pasien), yang dalam hal ini adalah sebagai sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan. Sebagai landasan/pedoman guna membina hubungan yang selaras, maka kita mengenal, mengindahkan, dan mengamalkan ajaran moralitas itu dengan sungguh-sungguh sebagai berikut:

1.   Prilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran/norma-norma masyarakat yang timbul dari hatinya sendiri (bukan paksaan dari luar).
Bagaimana seorang pemberi pelayanan kesehatan memperlakukan pasien dengan sepenuh hati dan keikhlasan, memahami apa yang dibutuhkan seorang pasien dan penyampaian tutur kata dan bahasa tubuh yang penuh welas asih, sebagaimana merasakan dirinya sendiri pada posisinya bila sebagai seorang pasien yang tengah merasakan kesehatannya terganggu dan memerlukan pelayanan kesehatan.

2.   Rasa tanggung jawab atas tindakannya itu.
Merasakan bahwa kesembuhan pasien adalah tanggung jawab penuh seorang pemberi pelayanan kesehatan, sehingga ia akan berupaya sepenuh hati dengan segenap daya upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

3.   Lebih mendahulukan kepentingkan umum dari pada kepentingan pribadi.
Dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pemberi pelayanan kesehatan ia akan memprioritaskan segala sesuatunya untuk kepentingan umum, bukan hanya mencari keuntungan pribadi semata.

Bila dimaknai dengan hati, ajaran Tat Twam Asi dalam Pelayanan Kesehatan adalah sebuah ikatan yang harmonis dalam kehidupan kemanusiaan. Selayaknya kodrat manusia untuk saling berkaitan satu dengan lainnya. “Aku adalah Kamu” dimana aku sebagai seorang pemberi pelayanan kesehatan akan menggunakan empathy dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pasien atau pengguna pelayanan kesehatan.

1 komentar: