Jumat, 28 Oktober 2011

PENGGUNAAN OTTAWA CHARTER SEBAGAI KERANGKA PIKIR DALAM PROGRAM PROMOSI KESEHATAN



Ottawa Charter atau Piagam Ottawa tahun 1986 merupakan hasil dari Konfrensi Internasional Pertama mengenai Promosi Kesehatan yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Ottawa, Kanada. Konfrensi tersebut adalah sebagai suatu respon terhadap harapan masyarakat dari seluruh dunia akan pergerakan dalam bidang kesehatan masyarakat baru.
Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kemampuan pengendalian untuk meningkatkan kesehatan mereka (Piagam Ottawa, 1986). Kesehatan adalah konsep positif yang menekankan pada sumber daya sosial dan individu, serta kemampuan fisik. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi lebih merupakan gaya hidup sehat dari masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.
Promosi kesehatan merupakan proses sosial dan politik yang komprehensif, tidak hanya mencakup tindakan yang diarahkan untuk memperkuat keterampilan dan kemampuan individu, tetapi juga tindakan yang diarahkan pada perubahan sosial, kondisi lingkungan dan ekonomi sehingga dapat mengurangi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan individu. Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali dirinya atas faktor-faktor penentu kesehatan sehingga mampu meningkatkan potensi kesehatan mereka secara optimal. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mempertahankan keberadaan upaya-upaya promosi kesehatan.

Sesuai dengan konsep kesehatan sebagai hak asasi manusia yang fundamental, Piagam Ottawa menekankan beberapa persyaratan  untuk terciptanya suatu kondisi kesehatan adalah meliputi perdamaian, sumber daya ekonomi yang memadai, makanan dan tempat tinggal,  eko-sistem yang stabil dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan. Pengakuan ini menyoroti persyaratan mengenai  hubungan tak terpisahkan antara kondisi sosial dan ekonomi, lingkungan fisik, gaya hidup individu dan kesehatan. Jejaring ini memberikan kunci untuk memahami kesehatan holistik yang merupakan inti dari definisi promosi kesehatan.

Piagam Ottawa mengidentifikasikan 3 (tiga) strategi utama untuk pelaksanaan Promosi Kesehatan yaitu :
1.    Advokasi
Kesehatan merupakan sumber daya utama untuk pembangunan sosial, ekonomi dan individu, serta merupakan dimensi yang penting dari kualitas hidup. Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, perilaku dan biologi dapat menjadi faktor yang memberi keuntungan bagi kesehatan atau justru bisa sebaliknya. Kegiatan promosi kesehatan bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi tertentu yang mampu mendukung upaya-upaya kesehatan melalui advokasi.
2.    Penerapan
Promosi kesehatan berfokus pada pencapaian keadilan dalam kesehatan. Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan adalah mengurangi perbedaan status kesehatan dan memastikan semua orang mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sama sehingga memungkinkan bagi semua orang untuk mencapai potensi kesehatan mereka sepenuhnya . Hal ini mencakup didalamnya adalah landasan yang aman dalam lingkungan yang mendukung, akses terhadap informasi, keterampilan, dan kesempatan untuk membuat pilihan yang sehat. Masyarakat tidak dapat mencapai potensi kesehatan mereka secara maksimal apabila mereka tidak mampu mengendalikan hal-hal yang menentukan kesehatan mereka sendiri. Ini harus berlaku sama untuk semua gender.
3.    Mediasi
Persyaratan dan prospek kesehatan tidak dapat dipastikan oleh sektor kesehatan saja, promosi kesehatan menuntut tindakan terkoordinasi dari semua pihak seperti pemerintah, sektor sosial dan ekonomi, organisasi non-pemerintah dan relawan, pemerintah daerah,  bidang industri dan media informasi. Semua lapisan masyarakat akan terlibat baik sebagai individu, keluarga dan komunitas. Kelompok profesional dan sosial serta tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab utama untuk memediasi kepentingan yang berbeda dalam masyarakat untuk mencapai tujuan kesehatan.

Dalam kaitannya antara Program Promosi Kesehatan dan Piagam Ottawa ini adalah dalam setiap suatu perencanaan upaya-upaya pencegahan penyakit melalui kegiatan Promosi Kesehatan, ke tiga landasan dasar dalam Piagam Ottawa dapat menjadi acuan pola pikir guna mencapai keberhasilan dalam kegiatan Promosi Kesehatan tersebut. Keberhasilan suatu kegiatan promosi kesehatan memerlukan keterlibatan banyak sektor, dalam hal inilah strategi-strategi advokasi perlu dicermati agar bisa merangkul semua sektor terkait guna memperkuat dan menjadi pendorong keberhasilan program. Bina Suasana yang kondusif akan menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat secara mandiri untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya secara maksimal sehingga percepatan pencapaian tujuan program promosi kesehatan dapat terealisasi. Gerakan pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi promosi kesehatan untuk melibatkan masyarakat berpartisipasi aktif dengan kesadaran penuh dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatannya.

5 ( lima ) butir kesepakatan dalam Piagam Ottawa, yang menjadi Bidang Prioritas Tindakan dalam merencanakan Program Promosi Kesehatan meliputi :

1. Membangun Kebijakan Berwawasan Kesehatan ( Build Healthy public policy )
Membangun Kebijakan Berwawasan Kesehatan adalah menempatkan sektor kesehatan dalam agenda para pembuat kebijakan (policy makers) atau pembuat keputusan (decision makers). Para pembuat kebijakan atau pengambil keputusan harus menyadari konsukuensi kesehatan dari keputusan mereka, dan harus bertanggung jawab terhadap permasalahan kesehatan di masyarakatnya. Dalam proses pembangunan adakalanya aspek kesehatan sering diabaikan, oleh karena itu adanya kebijakan yang berwawasan kesehatan, diharapkan bisa mengedepankan proses pembangunan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kesehatan. Sebagai contoh ; dalam perencanaan pembangunan menara listrik tegangan tinggi di wilayahnya, para pengambil kebijakan dan pembuat keputusan harus benar-benar bisa memperhitungkan penempatan lokasinya, keuntungan dan kerugiannya bagi masyarakatnya. Juga dari segi kesehatan harus diperhatikan kemungkinan dampak radiasi yang akan ditimbulkan bagi masyarakat disekitar lokasi penempatan menara listrik tegangan tinggi tersebut.

2. Menciptakan Lingkungan yang mendukung ( Supportive environment ).
Promosi kesehatan harus bisa menciptakan kondisi lingkungan, baik tempat kerja maupun tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk melakukannya perlu dilakukan penilaian yang sistematis dari perubahan dampak lingkungan. Lingkungan disini diartikan dalam pengertian luas. Baik lingkungan fisik (biotik, non biotik), dan lingkungan non fisik. Diharapkan tercipta lingkungan yang kondusif yang dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat. Sebagai contoh dalam menciptakan lingkungan yang mendukung adalah perencanaan jalur hijau didaerah perkotaan, agar menjadi filter dampak polusi yang terjadi. Menggiatkan perlindungan diri pada kelompok terpapar pencemaran udara, seperti penggunaan masker pada penjaga loket jalan tol, petugas polantas, dan sebagainya.

3. Memperkuat Gerakan masyarakat ( Community action ).
Adanya gerakan ini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa kesehatan tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat. Untuk dapat menciptakan gerakan kearah hidup sehata, masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan. selain itu masyarakat perlu diberdayakan agar mampu berperilaku hidup sehat. Kewajiban dalam upaya meningkatkan kesehatan sebagai usaha untuk mewujudkan derajat setinggi-tingginya, teranyata bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan. Masyarakat justru yang berkewajiban dan berperan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memperkuat gerakan masyarakat adalah dengan adanya gerakan 3 M dalam program pemberantasan DBD, gerakan jumat bersih, gerakan seribu kondom dalam upaya pencegahan HIV-AIDS dan lain-lain.

4. Mengembangkan Ketrampilan individu ( Personal Skill )
Promosi kesehatan mendukung pengembangan individu dan sosial melalui pemberian informasi, pelatihan, dan pendidikan kesehatan. Strategi ini membekali masyarakat dengan   keterampilan dan kepercayaan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan harapan semakin banyak individu yang terampil akan pelihara diri dalam bidang kesehatan, maka akan memberikan cerminan bahwa dalam kelompok dan masyarakat tersebut semuanya dalam keadaan yang sehat. ketrampilan individu sangatlah diharapkan dalam mewujudkan keadaan masyarakat yang sehat. Sebagai dasar untuk terapil tentunya individu dan masyarakat perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan mengenai kesehatan, selain itu masyarakata juga perlu dilatih mengenai cara-cara dan pola-pola hidup sehat sehingga mereka mampu memegang kendali penuh untuk membuat pilihan yang kondusif pada dirinya dan lingkungannya terkait masalah kesehatan. Strategi ini dapat diterapkan dengan baik dilingkungan sekolah, rumah-rumah, lokasi kerja dan kelompok masyarakat tertentu. Kegiatan yang bisa dilaksanakan adalah seperti penyuluhan secara individu atau kelompok seperti di Posyandu, PKK, pelatihan kader kesehatan, pelatihan dokter kecil, pelatihan guru UKS dan lain-lain.

5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan ( Reorient health service ).
Tanggung jawab pelayanan kesehatan tidak hanya bagi pemberi pelayanan (health provider), tetapi  merupakan  tanggung jawab  bersama antara pemberi pelayanan kesehatan ( health provider ) dan pihak yang mendapatkan pelayanan. Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam pembangunan kesehatan. Pemberi pelayanan kesehatan dalam proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan. Contoh yang bisa dilihat dilapangan adalah semakin banyaknya upaya-upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat, seperti posyandu, UKGMD, Saka bhakti Husada, poskestren dan lain-lain.

Perkembangan di seluruh dunia saat ini telah menempatkan pendekatan promosi kesehatan sebagai suatu unggulan dalam sistem kesehatan. Fokus peningkatan upaya-upaya kesehatan menegaskan bahwa promosi kesehatan merupakan prioritas dan  investasi dalam faktor-faktor penentu kesehatan.  Pandangan ke depan terkait promosi kesehatan yang telah digambarkan dalam Piagam Ottawa telah diadopsi oleh banyak negara dan organisasi di seluruh dunia dan telah menjadi suatu landasan dalam kerangka pikir untuk pemecahan berbagai permasalahan kesehatan dengan berlandaskan pada tiga strategi utama promosi kesehatan yaitu advokasi dalam bidangkesehatan untuk menciptakan kondisi menguntungkan dalam guna mendukung upaya-upaya kesehatan, pemerataaan dan kesetaraan yang memungkinkan bagi semua orang untuk dapat mencapai potensi  kesehatan mereka secara maksimal, dan mediasi antara kepentingan yang berbeda dalam masyarakat untuk meraih tujuan kesehatan.

3 komentar: